Skeptis Agama
Saya hanya tidak bisa menelan mentah mentah yang dikatakan orang lain apalagi kalau yang dia katakan juga kata orang.
Skeptis agama. Pemahaman yang kira kira secara gampangnya tidak ada yang bisa kita ketahui tidak ada yang pasti saya ragu ragu sebuah pernyataan yang akan diprotes karena memiliki paradoks. Skeptis dengan agama wajarkah. Skeptis yang saya maksud sebenarnya berbeda dengan tidak percaya. Kemarin keponakan saya menyinggung soal paradoks toleransi dan hari ini bolehlah saya bocorkan singgungannya.
Sikap skeptis itu bermula dari pemahaman bahwa persoalan tuhan penciptaan eksistensi sangat fundamental dan karenanya tidak bisa begitu saja menerima apa yang dikatakan orang lain. Berikut akan dibahas mengenai skeptisime terhadap agama yang meliputi naturalisme materialisme positivisme freudanisme. Kaum skeptis modern dan fondasionalis memiliki pandangan yang sama tentang pengetahuan dan seorang menjadi skeptis sejauh ia menjadi sadar akan kesulitan kesulitan program fondasionalis. Mendialogkan kembali ketuhanan sebagai jalan islam moderat.
Agama kepercayaan harus kita akui bahwa sila 1 pertama pancasila mengharuskan kita menaati satu dari 6 agama yang diizinkan. Pertama masih banyak umat islam yang awam dengan ajaran agama islam. Paradoks ini membantu orang untuk mengerti bahwa di kolong langit ini memang tak ada yang mutlak. Menurut kaum saintis memandang agama terlalu bersandar pada imajinasi yang liar sedangkan sains bertumpuk pada fakta yang dapat diamati.
Kalaupun yang mutlak itu bekerja di kolong langit orang tak bisa menguasainya. Kaum skeptis ilmiah sering mengatakan agama dilandaskan pada asumsi asumsi apriori atau keyakinan sedangkan sains tidak mau menerima begitu saja segala sesuatu sebagai benar. Ketika ada orang yang mengajarkan islam mereka tidak memperhatikan siapa yang mengajarkan. Para skeptis biasanya meragukan bahwa wahyu tuhan itu benar benar dipelihara atau apakah makhluk halus seperti setan jin itu memang benar ada.